Senin, 28 Maret 2011

“Tak Ada Yang Bertahan” (Kisah Nyata Seorang Mahasiswa)

Hidupku terasa sepi dan hampa apabila tak ada seseorang yang hadir dalam kehidupan ini. Ingin rasanya mencari pacar lagi. Sebulan yang lalu aku dekat dengan beberapa orang cewek di kelas ku. Dan ternyata hanya satu yang membuatku merasa nyaman apabila didekatnya. Sebut saja “lolita” sorry bro, namanya ku ganti dengan nama samaran. Akupun terus mendekati dia hingga dia benar-benar mersa dekat dengan ku. Setelah itu, aku merasa setelah kedekatan kita akan lebih baik apabila kita menjalin sebuah hubungan khusus. Beberapa hari setelah kedekatan itu kami pun resmi jadian.
            Hari ini adalah hari jadian ku dengan lolita, tepatnya rabu 13 oktober 2010. Aku sangat senang dan bahagia apabila didekatnya, dan aku berharap kebahagiaan ini akan ku miliki selamanya. Dunia seakan milik ku saat ini. Pada keesokan harinya kebetulan aku dan dia tidak kuliah dan aktivitas kampus pun juga tidak ada, lalu aku berangkat kekampung halaman karena libur tersebut. “wah senang nya hati ini, cewek ada kuliah juga libur..mmm lega rasanya, tapi tugas kuliah lagi banyak juga sih,,gimana nih,,gak jadi deh aku nyatai,,hufffffff”. Pada saat malam datang aku teringat pada kekasih yang tadi siangnya baru jadian aku tinggal pergi, “lagi ngapain dia yach..telphon dulu ah, itung-itung ngelapesin kangen”. Tidak lama kemudian aku pun mengambil handphon yang terletak ditempat tidur ku, “kring..kring” akupun melepas kerinduan yang hanya Cuma lewat telphon seluler aja.
            Setelah lama berbicara ditelphon aku merasa ngantuk dan sengat lelah, karena tadi siang menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Keesokan harinya aku bangun pagi-pagi karena tugas yang diberikan dosen belum juga selesai maka mulai lah aku menyelesaikannya. Tidak terasa waktu terus berlalu dan hari semakin sore, akhirnya tugas ku terselesaikan juga. Aku bersiap-siap untuk kembali ke lubuk alung dimana gadis pujaan hati telah menunggu kedatangan ku. Satu minggu kemudian aku merasa ada yang berubah pada sifatnya lolita dan perang dunia kedua pun dimulai “ada apa dengan mu,aku perhatiin dalam beberapa hari ini kamu sering mengahindar dari ku,,ada apa dan kenapa???,,”, dia tidak mau menjawab pertanyaan ku. Aku bingung dengan perilakunya begitu, aku coba untuk membujuknya sekali lagi, tetapi ia tidak mau menjawab. Ya tuhan kenapa dia?,,apa yang harus aku lakukan dan kenapa ia bisa berubah secapat itu? apa salah ku padanya?. Didalam kebingungan ini aku tak bisa berbuat apa-apa dan apa yang harus aku lakukan agar hubungan ku dengan dia bisa kembali seperti sedia kala. Rindu ku semakin tak tertahan, sedangkan dia selalu cuek dan tak acuh padaku. Sepertinya dia memang tak ada lagi perasaan untuk mencintai ku, tapi aku masih penasaran apa yang terjadi sebenarnya pada hubungan ku ini. Sedih bercampur emosi membuatku merasa terombang-ambing pada kesalahan yang tak pernah aku lakukan, aku mencoba untuk membicarakan masalah ini dengan dia, tapi dia selalu menolak setiap ajakan ku ini. Rasanya aku ingin berteriak sekuat mungkin agar dia mengerti keadaanku sekarang ini, tapi itu tak mungkin. Semua teman-temanku juga tak jauh dari tempat aku berdiri, dan teman-teman pun tak tau kalau hubungan ku dengan dia sudah retak. Pedih, perih itu yang kurasakan saat dia mengirim sebuah pesan singkat kepadaku isinya mengatakan,,”maaf aku tak bisa melanjutkan hubungan ini”.
            Setelah kejadian itu aku merasakan keputusasaan terhadap diriku sendiri, orang yang sengat aku cintai kini telah pergi meninggalkan aku disaat aku terpuruk sendiri. Berhari-hari pikiran ku tak karuan kerena memikirkan gadis yang aku cintai kini hilang dan pergi, beragam tugas yang diberikan dosen pun juga terbengkalai. Aku kecewa pada diriku sendiri.
            Dulu aku juga merasakan hal yang sama seperti ini, pada saat itu aku masih SMA dan aku duduk bangku kelas II dan pacar ku kelas I pada sekolah yang sama. Hubungan ku pada saat itu cukup lama bertahan, tak lama kemudian juga dapat masalah. Awal-awalnya muncul masalah yaitu pada saat aku datang kerumahnya dengan teman-teman untuk mengenali orang tua nya lebih dekat lagi, hari itu aku benar-benar lupa kalau aku sendang merokok didepan orang tuanya dan dia paling tidak suka melihat orang yang disayangnya merokok didepannya. Jangan kan aku yang merokok, orang tua laki-lakinya saja merokok dia sangat marah apalagi aku yang dia kenal hanya lebih kurang setahunan lah kira-kira begitu. Setiap hisapan aku nikmati,”wah nikmat sekali rasanya, apalagi sesudah makan rasanya maknyus banget”. Tanpa kusadari ternyata dia sedari tadi berdiri dibelakangku”ah celaka,,mati aku, aku ketauan bussssyeeet dah”,dengan rasa kaget yang begitu mengguncang dunia sehingga aku tak dapat berbicara apapun dan hanya mendengar suara yang marah-marah bagaikan macan menerkam mangsanya. Keesokan harinya dia mencari ku disekolahan dan masih juga marah apabila melihat wajah ku yang imut dan lucu”kata orang-orang sich” dan dia langsung mengambil keputusan yang tak pernah aku bayangkan akan terjadi. Akhirnya berakhir sudah hubungan ku dengan dia. Setelah peristiwa itu aku teperangah duduk didekat bangku disamping kelas, dan aku menyadari betapa bodohnya aku dalam menjalin hubungan berpacaran. Sebenarnya masalah ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin, tapi itulah dia orang yang suka memaksakan kehendak sendiri tampa memikirkan orang lain.
            Hari demi hari terus berlalu dan tahun pun telah berganti, kini aku lulus dari ujian nasional walaupun lulusnya sama dengan adik kelas yaitu tahun 2006. Dengan hati riang gembira aku membawa ijazah untuk melamar jadi kepolisian, tapi entah garis tangan sudah diatur oleh yang kuasa aku gagal pada tes ketiga. Pikiran ku sangat kacau akan jadi apa aku ini, semua orang yang melintas didepanku terlihat kecil dan ingin rasanya melepas kekecewaan ku pada mereka. Pada akhirnya aku memutuskan untuk merubah nasib dirantau orang, namun dua tahun kemudian aku pulang untuk melanjut kan sekolah keperguruan tinggi lubuk alung. Setelah beberapa selang waktu berlalu aku menjalani sebagai mahasiswa dikampus ini, Aktivitas kuliah aku lalui dengan santai ketika pertama masuk di perguruan tinggi ini.
            Tidak lama kemudian disaat-saat aku lagi sibuk kuliah, tak disangka ada juga yang mengisi hari-hari ku diwaktu luang, semenjak aku sering main ke salah satu stasiun radio di lubuk alung ini lah pertama kali aku bertemu dengan nya.,,,,,oh iya aku lupa nama gadis itu detrivia anita (idet). Idet ini orangnya sangat sederhana dan aku mengagumi kesederhanaannya itu. Berhubung aku dan dia semakin dekat maka aku ingin memiliki dan mencintai sepenuh hati, tapi ia menolak permintaan ku, ia bilang aku terlalu berlebihan menanggapi kedekatan kita katanya. Seiring berjalannya waktu akhirnya dia mau juga menjalin hubungan yang spesial dengan ku, aku dan dia sering bertemu ketika diradio, kadang kala aku janjian di prapatan rumah nya. Sebenarnya dia sudah lama ingin mengungkapkan perasaannya dengan ku, tapi maklumlah setiap wanita selalu menunggu dari laki-laki dulu yang mengungkapkan perasaan.
            Beberapa bulan hungan kami pun telah berlalu, hingga masalah selalu berpihak padaku ,,ada aja masalah yang datang padaku. Hari ini adalah hari ulang tahun ku dan sebelumnya ia pernah berjanji padaku bahwasanya ia akan datang pada hari ulang tahunku ini, tapi ntah kenapa ia tidak datang. Aku sangat berharap kedatangnya, itu yang aku tunggu dan aku ingin merasakan kebahagiaan ini bersamanya. Lama sudah aku menunggu dengan rasa kecewa, aku mencoba untuk menenghubunginya, tapi handphonenya selalu sibuk, hingga aku terduduk dibawah batang rambutan yang pada waktu itu aku meratap dalam kesedihan. Dan disaat itu juga handphone ku berdering ternyata sebuah pesan singkat yang dikirimnya bahwa ia tak bisa datang karena keperluan lain dan itu hanyalah sebagai alasan agar aku percaya dengannya. Ya allah kenapa aku selalu diberikan kekecewaan dan kenapa tidak kebahagiaan yang ku dapat.
            Kini ia datang dan sebentar pergi, ada apa dengan dia dan kenapa ia seperti itu padaku. Setelah aku tau pada hari itu ia lagi asyik berduaan dengan laki-laki lain dan ternyata aku tertipu oleh mulut manisnya yang katanya akan setia selamanya. Dan aku mengajak nya untuk bicara tapi apa jawabnya, jangan difikirkan lagi hubungan kita karena dia sudah ada pengganti lain. Kecewa dan kecewa lagi itu yang selalu kurasakan. Sehingga aku berniat kembali untuk mencari yang tepat dan tak kan terulang lagi seperti masa laluku.
            Aku sangat berharap pada gadis yang bernama lolita agar ia mau balikan lagi dengan aku, tapi berat rasanya hati ini untuk mengungkapkannya. Dan aku tak ingin kekecewaan itu terulang lagi. Dari sisi aku lihat dia orang nya baik, dari sisi lain dia telah melakukan kesalahan besar terhadapku. Aku juga berharap andaikan lolita kembali kepadaku mungkin aku akan berusaha semampu ku untuk membuat ia nyaman didekatku. Semua itu tak bisa aku lakukan sendiri dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membiasakan diri agar terlupa dari masa laluku dengan dia.
            Seandainya memang ada harapan untuk kembali kepada Lolita, mungkin aku akan memperbaiki semua kesalahan yang seharusnya tak mungkin terjadi. Sungguh tersiksanya batinku  saat ini karena aku sangat merindukan kehadirannya disisiku dan aku sangat membutuhkanya sekarang ini. “dimana kamu sekarang lolita yang ku kenal dulunya baik padaku”. Gelisah yang kurasakan karna memikirkan gadis tak mungSkin berharab kepadaku, ini memberikan aku ide untuk membuat sebuah puisi cinta yang kan kukirim ke publik, mungkin dengan cara inilah rinduku selama ini akan terobati, “ mudah-mudahan  amin..”.
            Cinta sesaat berakhirnya juga cepat, cinta sepenuh hati berakhirnya juga sampai mati. Cinta yang ada padaku ini hanyalah sesaat, sampai kapankah ini kan barakhir agar aku akan menemukan cinta sejati yang aku idam-idamkan selama ini.hidup serba susah untuk saat sekarang, sendiri susah dan selalu merindukan pasangan, apabila sudah ada pasangan juga susah untuk menjaganya. Aku tak habis pikir dengan kehidupan  cinta, ntah apa yang ku nanti sehingga sampai  saat ini aku masih menunggu kehadirannya kembali disini. Kini dalam sebuah percintaan aku menyadari, yang dibutuhkan adalah kesabaran dan rasa saling percaya. Kalau kita tidak sabar maka berakhirlah dengan perpisahan, begitu juga dengan kepercayaan. Kepercayaan yang kita miliki akan membuat hubungan kita akan terasa aman tanpa ada rasa saling menyalahkan.
            Jika aku dan Lolita ditakdirkan untuk berpisah mungkin itu hanya cobaan untuk bisa saling mengkoreksi diri dan walaupun berat rasanya biarlah semua itu aku simpan didalam relung hati paling dalam yang terkunci rapat agar semua kenangan berlalu dengan berjalanya waktu dan bersiap-siap untuk menjalani kehidupan yang baru.

2 komentar: