Kamis, 08 September 2011

Sabtu, 06 Agustus 2011

SECURE FOLDER

Folder merupakan tempat penyimpanan file-file seseorang. Terkadang file tersebut ada yang bisa dilihat umum tetapi ada yang bersifat pribadi.
Tentunya yang bersifat pribadi kita tidak ingin diketahui oleh orang lain, agar aman folder tersebut hendaknya dikunci. Pada Windows XP biasanya member menggunakan folder costume, namun pada window vista dan windows seven aplikasi tersebut tidak dapat digunakan. Nah, berikut ini adalah softwer yang bisa digunakan pada windows seven. Softwernya bernama Secure Folder.
Untuk mendapatkan aplikasi tersebut silahkan klik DISINI

Jumat, 29 Juli 2011

Jumat, 22 Juli 2011

ANSAV


Antivirus ini bagus sebagai pelindung laptop teman-teman. Ingin mendapatkanya silahkan klik DISINI

Senin, 18 Juli 2011

SIKLUS BELAJAR

Ada 5 siklus dalam belajar  yang harus dilalui diantaranya :
  1. Tahap Eksplorasi
  2. Tahap Eksplanasi
  3. Tahap Ekspansi dan Elaborasi
  4. Tahap Konfirmasi
  5. Tahap Evaluasi
I . Tahap Eksplorasi

Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mengamati, demonstrasi, observasi fenomena sekitar, membaca buku sumber untuk menemukan konsep-konsep pembelajaran yang akan mereka aplikasikan dalam aktifitas kehidupan tanpa pengajaran langsung dari guru. Kegiatan bisa dirancang dalam kelompok2 kecil dan hendaklah menuntut kerjasama.

II. Tahap Eksplanasi

Tahap ini menuntut guru untuk mendorong siswa agar dapat mengungkapkan dan menjelaskan konsep-konsep yang sudah mereka temukan mungkin dengan meminta bukti dan mengklarifikasi dari penjelasan mereka.

III. Tahap Elaborasi

Disini siswa diminta menerapkan konsep dan keterampilan yang mereka dalam situasi baru dan mengaplikasikannya melalui kegiatan pratikum atau problem solving. Kemudian siswa diharapkan tidak hanya mendengar keterangan dari guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali pemahaman mereka terhadap konsep2 yang sudah dipelajari.

IV. Tahap Konfirmasi

Pada kegiatan ini guru menguji pemahaman siswa terhadap konsep2 yang telah mereka dapatkan. Seaandainya ada kerancuan atau keraguan dari siswa diharapkan guru dapat memeperjelas dan meluruskan pemahaman terhadap konsep tersebut.

V. Tahap Evaluasi

Guru menguji efektifitas fase-fase sebelumnya dan mengevaluasi pengetahuan, pemahaman, konsep atau kompetensi belajar siswa melalui kegiatan2 dan problem solving dalam kontek baru dan menuntut siswa untuk melakukan investigasi.

Mudahan semua ini bermanfaat bagi teman2!!! Rsa

Kamis, 31 Maret 2011

Sutan Syahrir

Dr. Syahrir (lahir di Kudus, 24 Februari 1945) adalah seorang ekonom Indonesia. Syahrir dikenal sebagai salah seorang mahasiswa yang dijebloskan ke penjara sewaktu peristiwa Malari di Jakarta tahun 1974. Pada saat ini dia adalah salah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang membawahi bidang ekonomi, yang telah resmi dilantik pada tanggal 11 April 2007.
Syahrir lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Februari 1945. Ia menikah dengan Kartini Panjaitan, seorang doktor di bidang antropologi yang kini menjabat ketua Asosiasi Antropologi Indonesia. Dari pernikahan itu, pasangan Syahrir-Kartini memperoleh seorang putra, Pandu, serta seorang putri, Gita.
Syahrir lahir sebagai anak satu-satunya dari pasangan Ma’amoen Al Rasyid dan Roesma Malik. Ayahnya adalah pejabat pemerintah di masa pemerintahan koloni Belanda, sementara ibunya adalah pegawai Inspektorat Pendidikan Wanita di Departemen Pendidikan. Meskipun berasal dari Sumatera Barat, keluarga Syahrir lebih banyak tinggal di Pulau Jawa; Kudus, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, dan terutama Jakarta yang kini merupakan ibukota Indonesia
Syahrir dikenal sebagai ekonom dan politisi. Ketika masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1974, Syahrir menjadi seorang aktivis. Latar belakang itulah yang membawanya ke dunia politik. Pada tahun 2002, Syahrir mendirikan Partai Perhimpunan Indonesia Baru sebagai upaya menawarkan solusi bagi bangsa yang tengah dilanda masalah.

Sebagai Mahasiswa 

Syahrir menerima pendidikan dasarnya di sebuah sekolah negeri di Jakarta meski sempat mengenyam pendidikan di Dalton Elementary School, Amsterdam. Ia melanjutkan ke sekolah menengah Canisius College, Jakarta. Di sekolah itulah Syahrir menemukan kecintaannya akan pelajaran ekonomi. Setelah lulus dari Canisius College, ia diterima di universitas negeri terkemuka, Universitas Indonesia, tempat ia belajar ilmu ekonomi.
Selama periode ini, Syahrir aktif di kegiatan kemahasiswaan yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA). Aktivitasnya di IMADA membuatnya terpilih sebagai Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) Jakarta. Selain itu, aktivitasnya di badan kemahasiswaan kampus membuatnya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Senat Mahasiswa, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Dilihat dari sejarahnya, badan kemahasiswaan Universitas Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam pergerakan politik Indonesia. Pada tahun 1974, para mahasiswa memprotes kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan peran investasi asing di Indonesia. Demonstrasi kemudian bergejolak menjadi kerusuhan—peristiwa itu dikenal sebagai Malari. Syahrir yang pada saat itu telah lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia dan hendak bersiap-siap berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan S2 atas beasiswa di Kennedy School of Government, Universitas Harvard, ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman penjara 6,5 tahun atas tuduhan subversi dalam keterlibatannya pada peristiwa tersebut. Meski demikian, Syahrir hanya menghabiskan waktu di penjara selama hampir 4 tahun sebagai tahanan politik.
Untung saja setelah keluar dari penjara, Ford Foundation yang menjadi sponsor beasiswanya, masih memberikan kesempatan kepada Syahrir untuk mengenyam pendidikan S2-nya. Ia lulus pada tahun 1983 dari Universitas Harvard dengan gelar doktor di bidang Ekonomi Politik & Pemerintahan. Di Harvard pulalah ia sempat menjalin pertemanan dengan Ninoy Aquino dan Kim Dae Jung.

Sebagai Ekonom


Setelah meraih gelar doktor, Syahrir membagi ilmunya dengan menjadi dosen di fakultas lamanya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia kemudian mendirikan lembaga yang bernama Insititute for Economic and Financial Research (Ecfin) bersama rekan-rekan ekonomnya. Salah satunya adalah Dr. Mari Elka Pangestu yang kini merupakan Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Syahrir juga mendirikan lembaga lain, yaitu Yayasan Padi & Kapas, yang kegiatan utamanya adalah penelitian, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.
Selama masa ini, Syahrir aktif sebagai konsultan dan penasihat untuk bank-bank dan perusahaan-perusahaan publik. Banyaknya seminar ekonomi yang dihadirinya sebagai pembicara, serta lebih dari selusin buku yang diterbitkannya, memantapkan namanya sebagai kritikus dan analis ekonomi yang cukup dipandang di negeri ini. Sejak tahun 1994, ia menjadi narasumber di Dewan Sosial & Politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Sebagai Politisi 


Hari-hari Syahrir di masa lalu sebagai aktivis masih mengikutinya hingga kini. Ketika krisis moneter yang mengguncang Indonesia pada tahun 1997 berkelanjutan menjadi krisis ekonomi dan politik, Syahrir terdorong untuk menawarkan solusi untuk negeri ini. Pada tahun 2001, di masa Reformasi, Syahrir mendirikan Perhimpunan Indonesia Baru. Aktivitas utama perhimpunan itu adalah menyelenggarakan cabinet watch yang mengawasi keputusan-keputusan pemerintah atas kebijakan-kebijakan tertentu, dan mengumumkan hasil pengawasan itu ke masyarakat.
Tidak puas dengan proses Reformasi setelah jatuhnya Soeharto, Syahrir dan rekan-rekannya yang memiliki ide yang sama di Perhimpunan Indonesia Baru mengumumkan berdirinya Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Partai ini mencoba menawarkan solusi alternatif pada era Reformasi melalui partisipasi di pemilihan umum 2004. Syahrir sendiri berkesempatan mencalonkan diri di pemilihan presiden tahun itu, namun tidak memperoleh jumlah suara yang cukup untuk maju ke tahap berikutnya. Meski demikian, mengetahui bahwa keahlian ekonomi Syahrir dapat bermanfaat bagi pemerintah yang baru, Presiden Republik Indonesia pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, Susilo Bambang Yudhoyono, menunjuk Syahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden. Tugas Syahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden termasuk menjadi duta khusus Presiden RI ke negara-negara lain, menjalankan misi kepresidenan.

Diplomasi Syahrir 

Setelah kejadian penculikan Syahrir hanya bertugas sebagai Menteri Luar Negeri, tugas sebagai Perdana Menteri diambil alih Presiden Soekarno. Namun pada tanggal 2 Oktober 1946, Presiden menunjuk kembali Syahrir sebagai Perdana Menteri agar dapat melanjutkan Perundingan Linggarjati yang akhirnya ditandatangani pada 15 November 1946.
Tanpa Syahrir, Soekarno bisa terbakar dalam lautan api yang telah ia nyalakan. Sebaliknya, sulit dibantah bahwa tanpa Bung Karno, Syahrir tidak berdaya apa-apa.
Syahrir mengakui Soekarno-lah pemimpin republik yang diakui rakyat. Soekarno-lah pemersatu bangsa Indonesia. Karena agitasinya yang menggelora, rakyat di bekas teritori Hindia Belanda mendukung revolusi. Kendati demikian, kekuatan raksasa yang sudah dihidupkan Soekarno harus dibendung untuk kemudian diarahkan secara benar, agar energi itu tak meluap dan justru merusak.
Sebagaimana argumen Bung Hatta bahwa revolusi mesti dikendalikan; tak mungkin revolusi berjalan terlalu lama, revolusi yang mengguncang ‘sendi’ dan ‘pasak’ masyarakat jika tak dikendalikan maka akan meruntuhkan seluruh ‘bangunan’.
Agar Republik Indonesia tak runtuh dan perjuangan rakyat tak menampilkan wajah bengis, Syahrir menjalankan siasatnya. Di pemerintahan, sebagai ketua Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP), ia menjadi arsitek perubahan Kabinet Presidensil menjadi Kabinet Parlementer yang bertanggung jawab kepada KNIP sebagai lembaga yang punya fungsi legislatif. RI pun menganut sistem multipartai. Tatanan pemerintahan tersebut sesuai dengan arus politik pasca-Perang Dunia II, yakni kemenangan demokrasi atas fasisme. Kepada massa rakyat, Syahrir selalu menyerukan nilai-nilai kemanusiaan dan anti-kekerasan.
Dengan siasat-siasat tadi, Syahrir menunjukkan kepada dunia internasional bahwa revolusi Republik Indonesia adalah perjuangan suatu bangsa yang beradab dan demokratis di tengah suasana kebangkitan bangsa-bangsa melepaskan diri dari cengkeraman kolonialisme pasca-Perang Dunia II. Pihak Belanda kerap melakukan propaganda bahwa orang-orang di Indonesia merupakan gerombolan yang brutal, suka membunuh, merampok, menculik, dll. Karena itu sah bagi Belanda, melalui NICA, menegakkan tertib sosial sebagaimana kondisi Hindia Belanda sebelum Perang Dunia II. Mematahkan propaganda itu, Syahrir menginisiasi penyelenggaraan pameran kesenian yang kemudian diliput dan dipublikasikan oleh para wartawan luar negeri.
Ada satu cerita perihal sikap konsekuen pribadi Syahrir yang anti-kekerasan. Di pengujung Desember 1946, Perdana Menteri Syahrir dicegat dan ditodong pistol oleh serdadu NICA. Saat serdadu itu menarik pelatuk, pistolnya macet. Karena geram, dipukullah Syahrir dengan gagang pistol. Berita itu kemudian tersebar lewat Radio Republik Indonesia. Mendengar itu, Syahrir dengan mata sembab membiru memberi peringatan keras agar siaran itu dihentikan, sebab bisa berdampak fatal dibunuhnya orang-orang Belanda di kamp-kamp tawanan oleh para pejuang republik, ketika tahu pemimpinnya dipukuli.
Meski jatuh-bangun akibat berbagai tentangan di kalangan bangsa sendiri, Kabinet Sjahrir I, Kabinet Sjahrir II sampai dengan Kabinet Sjahrir III (1945 hingga 1947) konsisten memperjuangkan kedaulatan RI lewat jalur diplomasi. Syahrir tak ingin konyol menghadapi tentara sekutu yang dari segi persenjataan jelas jauh lebih canggih. Diplomasinya kemudian berbuah kemenangan sementara. Inggris sebagai komando tentara sekutu untuk wilayah Asia Tenggara mendesak Belanda untuk duduk berunding dengan pemerintah republik. Secara politik, hal ini berarti secara de facto sekutu mengakui eksistensi pemerintah RI.
Jalan berliku diplomasi diperkeruh dengan gempuran aksi militer Belanda pada 21 Juli 1947. Aksi Belanda tersebut justru mengantarkan Indonesia ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setelah tidak lagi menjabat Perdana Menteri (Kabinet Sjahrir III), Syahrir diutus menjadi perwakilan Indonesia di PBB. Dengan bantuan Biju Patnaik, Syahrir bersama Agus Salim berangkat ke Lake Success, New York melalui New Delhi dan Kairo untuk menggalang dukungan India dan Mesir.
Pada 14 Agustus 1947 Syahrir berpidato di muka sidang Dewan Keamanan PBB. Berhadapan dengan para wakil bangsa-bangsa sedunia, Syahrir mengurai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berabad-abad berperadaban aksara lantas dieksploitasi oleh kaum kolonial. Kemudian, secara piawai Syahrir mematahkan satu per satu argumen yang sudah disampaikan wakil Belanda, Eelco van Kleffens. Dengan itu, Indonesia berhasil merebut kedudukan sebagai sebuah bangsa yang memperjuangan kedaulatannya di gelanggang internasional. PBB pun turut campur, sehingga Belanda gagal mempertahankan upayanya untuk menjadikan pertikaian Indonesia-Belanda sebagai persoalan yang semata-mata urusan dalam negerinya.
Van Kleffens dianggap gagal membawa kepentingan Belanda dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Berbagai kalangan Belanda menilai kegagalan itu sebagai kekalahan seorang diplomat ulung yang berpengalaman di gelanggang internasional dengan seorang diplomat muda dari negeri yang baru saja lahir. Van Kleffens pun ditarik dari posisi sebagai wakil Belanda di PBB menjadi duta besar Belanda di Turki.
Syahrir populer di kalangan para wartawan yang meliput sidang Dewan Keamanan PBB, terutama wartawan-wartawan yang berada di Indonesia semasa revolusi. Beberapa surat kabar menamakan Syahrir sebagai The Smiling Diplomat.
Syahrir mewakili Indonesia di PBB selama 1 bulan, dalam 2 kali sidang. Pimpinan delegasi Indonesia selanjutnya diwakili oleh Lambertus Nicodemus Palar (L.N.) Palar sampai tahun 1950.

Senin, 28 Maret 2011

"SURAT UNTUK PAK SBY" (Pak SBY, Tolonglah Kami...!!!!)

Pak SBY, kami warga di pesisir Sumbar, mati saja yang belum. Kalaulah Bapak berkantor di Padang, takkan terpicingkan mata oleh bapak, meski malam telah larut. Pak Gubernur kami, sekarang sudah kurus. Kemarin bersama Waka Polda, Wagub, Walikota Padang, mengimbau rakyat untuk tidak resah. Pejabat kami kurang tidur sekarang, Pak. Bagaimana bisa tidur, di mana-mana rakyat ketakutan akan isu gempa besar. Sudahkah Bapak tahu akan hal itu? Pak SBY yang terhormat... Maksud hati hendak membangun jalan evakuasi, membangun shelter, mendinding laut, tapi kami tak punya uang. Pemerintah pusat tak peduli. Kami tahu tak peduli, karena kata Bappenas, tak ada dana pusat untuk membuat shelter di Sumbar. Akan Bapak biarkan saja kami mati disapu tsunami, jika monster itu datang? Sekarang Pak, tiap sebentar isu meruyak, lewat SMS, dari mulut ke mulut, resume rapat interen pejabat pemerintah disebar PNS tak bertanggungjawab. Kalau SMS terorisme, secepat kilat Densus 88 bergerak. Dijemput malamnya orang. Tapi tiba di SMS teror gempa, kenapa tak bisa, Pak? Kami seperti terhukum mati menunggu eksekusi. Ulama kami sudah bertunas mulutnya memberi nasihat, tapi kami takut juga. Jiwa yang resah adalah penyakit, sedang hati yang riang adalah obat. Yang terjadi hati kami diperparah oleh pakar. Tim Sembilan yang Bapak bentuk datang ke Padang, hanya untuk bilang: “Itu gempa di Mentawai baru buntutnya, yang akan kita tunggu bapaknya, ini bukan mempertakut, tapi harus disampaikan,” katanya. Tim ini, melibas urusan BMKG. Padahal negara memercayakan kepada BMKG, namun Tim Sembilan lebih jago dan merasa berkompeten. Maka takutlah seisi kota, takutlah seisi kampung, dari ujung ke ujung. Setelah itu tim hebat tersebut pergi ke Jakarta, ke pangkuan istri dan anak-anaknya. Ketika gempa datang, yang sibuk justru BMKG. Pak SBY yang tercinta... Waktu pemilu 80 persen suara rakyat Sumbar untuk Bapak, maka sewajarlah kini, ketika kami memerlukan bantuan, Bapak bantu kami. Suratkabar Singgalang menawarkan, agar laut Sumbar didinding. Biayanya takkan sampai Rp20 triliun. Sekali angguk saja oleh Bapak, beres semua. Ini lebih penting dibanding Jembatan Selat Sunda. Dinding laut itu ada di Jepang, di Korea dan di sejumlah negara lainnya. Bentuknya seperti Tembok Cina. Bisa untuk jalan di atasnya. Kira-kira tingginya 10 sampai 15 meter. Panjangnya, orang PU yang bisa mengukurnya Pak. Sekalian bisa untuk lokasi rekreasi, bahkan jalan tol bisa dibuat di atasnya Pak. Bukankah Bapak akan membuat jalur lintas barat Sumatra? Dinding laut itu saja jadikan jalan. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampau. Bisa Bapak bayangkan musibah tsunami Aceh, untuk rehab rekon (RR)nya saja habis uang minimal Rp75 triliun. Kerugian yang terjadi, empat kali lipatnya, barangkali. Akibat amuk alam ini, tidak kurang dari 132 ribu orang Aceh meninggal dan 37 ribu orang dinyatakan hilang. Apalah artinya yang Rp20 triliun untuk mendinding laut Pak. Atau habis dulu orang Minang oleh tsunami, baru kemudian dibentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Sumbar. Okelah, tak ada uang untuk dinding laut, untuk shelter juga boleh. Padang memerlukan setidaknya 100 shelter. Sebanyak itu pula di wilayah lain di Sumbar. Tiap shelter Rp30 miliar. Kata Bappenas, tak ada dana untuk itu. Disuruhnya pemerintah daerah “kreatif”. Itu sama dengan membunuh namanya. Bagaimana perencanaan pembangunan, bisa melupakan mitigasi? Lupa akan nasib rakyat, kecewa berat kami dengan Bappenas. Hentikanlah agak sejenak membangun jalan tol di Pulau Jawa itu, alihkan uangnya untuk Sumbar. Apakah untuk membangun shelter, escape building, dan jalan evakuasi atau dinding laut. Pak SBY, jalan evakuasi saja di Padang sudah tujuh tahun tak selesai. Uang untuk membebaskan tanah tak kunjung cukup. Kasihlah kami uang untuk pembebasan jalan itu saja dulu, sudah besar hati kami, Pak. Ini kan tidak, selalu saja jawabannya klise, “pusat tak ada uang untuk pembebasan tanah”. Kalau untuk proyek biasa, bisa diterima, tapi untuk proyek kemanusiaan, apa tidak bisa pusat turun tangan? Kadang kami di Sumbar merasa jauh dan sepi sendiri. Kenapa pemerintah pusat tak peduli lagi pada kami. Sedih hati kami di sini. Mohon temani kami dalam masa-masa sulit ini Pak. Kami sedang gamang. Hanya kepada Tuhan kami bisa mengadu, berdoa, berserah diri. Kalau Bapak mau membantu, kami tawarkan tujuh hal untuk meminimalkan dampak tsunami di Sumbar. Ketujuhnya dinding laut, relokasi penuh warga pesisir Sumbar, relokasi zone merah saja, buat shelter, buat ecape building, jalur evakuasi, tanam trembesi dan bakau di pantai atau reklamasi. Sampai hari ini, hanya satu yang sudah ada yaitu satu unit shelter yaitu SMA 1 Padang. Itupun bantuan Yayasan Budhi Suci, bukan uang pemerintah. Pemerintah daerah takkan bisa berbuat apa-apa, kalau pusat tak membantu. Penyakitnya Pak, kementerian dan Bappenas, kalau tak dilobi, tak dihiraukannya nasib rakyat. Apa perlu lagi lobi-lobi semacam itu, sementara kami sedang gundah gulana? Jika Bapak memerlukan sepucuk surat yang ditandatangani seluruh rakyat, kami siap membuatnya. Kami tak takut mati Pak, sebab ajal sudah tersurat di Arasy. Mati hari ini, pasti mati. Tapi, bukankah kita perlu berikhtiar? Apalagi rakyat Sumbar adalah bagian integral dari Indonesia. Pak SBY yang terhormat... Jujur saja, bangsa yang besar ini, berhutang sejarah pada kami orang Minang. Kami tak minta dibayar, tapi berbuat baiklah pada saat yang tepat. Saatnya sekarang. Kalau pada 2011 hanya rapat ke rapat saja, janji ke janji saja, maka kami akan menjadi rakyat yang patah arang. Pak SBY... Maafkan saya yang sudah lancang menulis seperti ini. Apa boleh buat ditangkap intel pun sudah risiko saya. Tak ada pilihan lain, Bapak harus turun tangan. Ah, jika saja Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Yamin, Agus Salim, masih hidup, mungkin nasib kami takkan semalang sekarang. Hari ini pasti dipanggilnya Bapak ke rumahnya. “Tolong kampuang kami ya, Pak Presiden,” kata Hatta, suara beliau antara terdengar dan tidak. “Tolong itu Sumbar, lumbungnya demokrasi,” kata Sjahrir. “Demi rakyat jelata yang menderita setiap hari, bantu Ranah Minang,” kata Datuk Tan Malaka. “Minangkabau adalah libero dalam pembentukan Negara Kesatuan RI, bantu sekarang, rakyatnya sedang nestapa,” kata Pak Yamin. “Belum bersekolah orang di tempat lain, orang Minang sudah studi ke Belanda, buat sekolah jadikan shelter,” kata Agus Salim. Tapi tidak. Beliau telah tiada. Kami sepi sendiri Pak Presiden SBY. Wassalam. (*)
Singgalang, 27 Nov 2010

TAN MALAKA

 Bergelap – gelaplah dalam terang, Berterang – teranglah dalam gelap!
Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini telah banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang orisinil, berbobot dan brilian hingga berperan besar dalam sejarah perjaungan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia mendapat julukan tokoh revolusioner yang legendaris. Pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis.Pemuda cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda.
Tan Malaka –lengkapnya Ibrahim Datuk Tan Malaka—menurut keturunannya ia termasuk suku bangsa Minangkabau. Pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang (Pondom Godang) –Sumatra Barat—Tan Malaka dilahirkan. Ia termasuk salah seorang tokoh bangsa yang sangat luar biasa, bahkan dapat dikatakan sejajar dengan tokoh-tokoh nasional yang membawa bangsa Indonesia sampai saat kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Moh.Yamin dan lain-lain.
Selain itu juga merencanakan suatu pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI (Syarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis, keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus- kursus semacam itu sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.
Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai niat untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak anggota SI untuk penciptaan kader-kader baru. Juga dengan alasan pertama: memberi banyak jalan (kepada para murid) untuk mendapatkan mata pencaharian di dunia kapitalis (berhitung, menulis, membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda, Melayu, Jawa dan lain-lain); kedua,
memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran (hobby) mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum kromo (lemah/miskin). Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah, dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.
Perjuangan Tan Malaka tidaklah hanya sebatas pada usaha mencerdaskan rakyat Indonesia pada saat itu, tapi juga pada gerakan-gerakan dalam melawan ketidakadilan seperti yang dilakukan para buruh terhadap pemerintahan Hindia Belanda lewat VSTP dan aksi-aksi pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat propaganda yang ditujukan kepada rakyat agar rakyat dapat melihat adanya ketidakadilan yang diterima oleh kaum buruh.
Seperti dikatakan Tan Malaka pada apidatonya di depan para buruh “Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner”. Pergulatan Tan Malaka dengan partai komunis di dunia sangatlah jelas. Ia tidak hanya mempunyai hak untuk memberi usul-usul dan dan mengadakan kritik tetapi juga hak untuk mengucapkan vetonya atas aksi-aksi yang dilakukan partai komunis di daerah kerjanya. Tan Malaka juga harus mengadakan pengawasan supaya anggaran dasar, program dan taktik dari Komintern (Komunis Internasional) dan Profintern seperti yang telah ditentukan di kongres-kongres Moskow diikuti oleh kaum komunis dunia.
Dengan demikian tanggung-jawabnya sebagai wakil Komintern lebih berat dari keanggotaannya di PKI. Sebagai seorang pemimpin yang masih sangat muda ia meletakkan tanggung jawab yang saangat berat pada pundaknya. Tan Malaka dan sebagian kawan-kawannyamemisahkan diri dan kemudian memutuskan hubungan dengan PKI, Sardjono-Alimin-Musso. Pemberontakan 1926 yang direkayasa dari Keputusan Prambanan yang berakibat bunuh diri bagi perjuangan nasional rakyat Indonesia melawan penjajah waktu itu.
Pemberontakan 1926 hanya merupakan gejolak kerusuhan dan keributan kecil di beberapa daerah di Indonesia. Maka dengan mudah dalam waktu singkat pihak penjajah Belanda dapat mengakhirinya. Akibatnya ribuan pejuang politik ditangkap dan ditahan. Ada yang disiksa, ada yang dibunuh dan banyak yang dibuang ke Boven Digul Irian Jaya. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh Belanda untuk menangkap, menahan dan membuang setiap orang yang melawan mereka, sekalipun bukan PKI. Maka perjaungan nasional mendapat pukulan yang sangat berat dan mengalami kemunduran besar serta lumpuh selama bertahun-tahun.
Tan Malaka yang berada di luar negeri pada waktu itu,berkumpul dengan beberapa temannya di Bangkok. Di ibukota Thailand itu, bersama Soebakat dan Djamaludddin Tamin, Juni 1927 Tan Malaka memproklamasikan berdirinya Partai Republik Indonesia (PARI). Dua tahun sebelumnya Tan Malaka telah menulis “Menuju Republik Indonesia”. Itu ditunjukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia dan di negeri Belanda.
Terbitnya buku itu pertama kali di Kowloon, Cina, April 1925. Prof. Moh. Yamin sejarawan dan pakar hukum kenamaan kita, dalam karya tulisnya “Tan Malaka Bapak Republik Indonesia” memberi komentar: “Tak ubahnya daripada Jefferson Washington merancangkan Republik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai atau Rizal Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina pecah….”
Ciri khas gagasan Tan Malaka adalah: (1) Dibentuk dengan cara berpikir ilmiah berdasarkan ilmu bukti, (2) Bersifat Indonesia sentris, (3) Futuristik dan (4) Mandiri, konsekwen serta konsisten. Tan Malaka menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam sekitar 27 buku, brosur dan ratusan artikel di berbagai surat kabar terbitan Hindia Belanda. Karya besarnya “MADILOG” mengajak dan memperkenalkan kepada bangsa Indonesia cara berpikir ilmiah bukan berpikir secara kaji atau hafalan, bukan secara “Text book thinking”, atau bukan dogmatis dan bukan doktriner.
Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.
Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum dapat enjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana. Semua karya Tan Malaka danpermasalahannya dimulai dengan Indonesia. Konkritnya rakyat Indonesia, situasi dan kondisi nusantara serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan bagaimana mengarahkan pemecahan masalahnya.
Cara tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar belakang sejarahnya bukanlah cara berpikir yang “text book thinking” dan untuk mencapai Republik Indonesia sudah dicetuskan sejak tahun 1925 lewat “Naar de Republiek Indonesia”.
Jika kita membaca karya-karya Tan Malaka yang meliputi semua bidang kemasyarakatan, kenegaraan, politik,ekonomi, sosial, kebudayaan sampai kemiliteran(“Gerpolek”-Gerilya-Politik dan Ekonomi, 1948), maka akan kita temukan benang putih keilmiahan dan keIndonesiaan serta benang merah kemandirian, sikap konsekwen dan konsisten yang direnda jelas dalam gagasan-gagasan serta perjuangan implementasinya.Peristiwa 3 Juli 1946 yang didahului dengan penangkapan dan penahanan Tan Malaka bersama pimpinan Persatuan Perjuangan, di dalam penjara tanpa pernah diadili selama dua setengah tahun.
Setelah meletus pemberontakan FDR/PKI di Madiun, September 1948 dengan pimpinan Musso dan Amir Syarifuddin, Tan Malaka dikeluarkan begitu saja dari penjara akibat peristiwa itu. Di luar, setelah mengevaluasi situasi yang amat parah bagi republik Indonesia akibat Perjanjian Linggarjati 1947 dan Renville 1948, yang merupakan buah dari hasil diplomasi Syahrir dan Perdana Menteri AmirSyarifuddin, Tan Malaka merintis pembentukan Partai MURBA, 7 November 1948 di Yogyakarta.
Pada tahun 1949 tepatnya bulan Februari Tan Malaka gugur, hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya ditengah-tengah perjuangan “Gerilya Pembela Proklamasi” di Pethok, Kediri, Jawa Timur. Namun berdasarkan keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Sukarno 28 Maret 1963 menetapkan bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan Nasional.

Merubah File Photoshop Menjadi JPG

Mungkin anda bingung setelah mengedit foto2 anda melalui photosop ternyata tidak bisa dibuka,knp demikian? Nah,File-file yang terbentuk dari hasil desain baik dari Photoshop, Corel, Ilustrator atau program Desain grafik lainnya adalah mempunyai format masing-masing. Sebagai contoh File desain dari photoshop berbentuk PSD. Jadi kalau nama filenya gambar, maka akan menjadi gambar.psd, begitu juga untuk program grafis lainnya.
Jadi, kalau semakin banyak program desain grafis, maka sebanyak itu juga jenis format datanya. Sedangkan dia hanya bisa dibuka oleh program masing-masing. Untuk itulah maka perlu dibentuk satu format yang bisa dibaca oleh banyak aplikasi, bahkan oleh windows sekalipun. Artinya dari tampilan explorer saja kita bisa menampilkan gambar tersebut. Format gambar yang paling umum dan paling populer yaitu jenis JPG, karena mempunyai ukuran yang standar dan tidak terlalu besar dibanding format lainnya.
Nah, jika anda sudah membuat desain di Photoshop atau menambah variasi Photo anda, misalnya diberi bingkai dan lain sebagainya, maka perlu di konvert menjadi jenis JPG, supaya bisa dibuka oleh banyak aplikasi, atau untuk dicetak di studio foto misalnya. Langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Sebelumnya tentu disimpan seperti biasa untuk membentuk file data Photoshop
  2. Kemudian Klik file save as
  3. Kemudian ketik nama file yang di inginkan,
  4. Kemudian pada bagian bawah pilih Type nya yaitu JPG, JPEG, lalu klik OK
  5. Kemudian akan tampil gambar, dimana kita dipersilahkan untuk memilih qualitas dari gambar tersebut, geser-geser panah menggunakan mouse, sehingga qualitas berubah menjadi Low, Medium, High, Maximum.
  6. Keudian klik OK.
Jadi, silahkan ditentukan sendiri kira-kira gambar tersebut ingin dibuat dengan qualitas bagaimana, terserah anda. Kalau bingung ya, pilih aja medium. Dan klik Ok
Maka akan terbentuk jenis File datanya JPG, dan jenis file JPG ini tidak bisa diedit kembali dari photoshop, yang bisa anda edit adalah file asli yang masih berbentuk JPG.

TIPS MENGATASI VIRUS YANG BANDEL SETELAH INSTALL ULANG

Terkadang laptop kita sering error setelah intal ulang, dan mungkin tahannya cuman sebentar habis itu masalah yang sama kembali lagi. Aatu mungkin berat dalam beroperasi padahal belum lama diinstall. Orang2 sering beranggapan dengan menginstall semua masalah yang ada pada PC/Laptop akan selesai, namun tidaklah seperti itu adanya.
Nah pada posting kali ini saya akan coba memberi teman2 solusi biar setelah diinstall laptop akan beroperasi dengan baik dalam waktu yang lama.
Cara mengatasinya cukup gampang kok, silahkan ikuti langkah-langkah ini :  
  1. Sediain flasdisk kosong Format isinya,,biar g ada virus
  2. Sediain antivirus McAfee dan Update terbarunya,minta aja sama mbah google
  3. Masukin antivirus MsAfee ke flasdisk
  4. Simpan baik2 Flasdisk nya
  5. Instal ulang Windows nya
  6. Setelah masuk windows  JANGAN BUKA APA2 DULU, windows memiliki sistem auto play,,sistem  inilah yang dimanfaatkan virus untuk menyebar keseluruh bagian data,,dan merusak setiap sendiri windows yang akhirnya windows menjadi lumpuh tak berdayayang harus kita lakukan untuk pertama kali?
  7. Matikan autoplay pada windows
  8. Klik start/run/ ketik GPEDIT.MSC
  9. Buka Computer configuration/ klik 2x administrative templates/ klik 2x system /klik 2x turn off autoplay
  10. Centang enable/ pilih all drives/ OK
  11. Lakukan hal yang sama dengan User Configuration
  12. Setelah itu baru masukin flasdisk yang berisi antivirus McAfee tadi,dan instal,,dan yang paling penting instal juga update terbarunya
  13. Intinya disini kita mempersilahkan Mcafee terlebih dahulu menguasai sistem komputer ssebelum virus mengambil tempat,,jika virus telah terlebih dahulu memasuki sistem windows akan sulit antivirus untuk memberantas virus-virus tersebut

JENIS-JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN


I. LISAN
1.    TANYA JAWAB SINGKAT
2.    PELAFALAN
3.    MEMBACA NYARING
4.    MENDENGARKAN (LISTENING)
5.    INSTRUKSI LISAN
6.    KUIS
7.   PERCAKAPAN (SPEAKING)

II. UNJUK KERJA
1. PERMAINAN (GAME)
2. PERMAINAN PERAN
3. DRAMA
4. DEMONSTRASI
5.  OLAH RAGA
6.   SENAM
7.   PERMAINAN MUSIK
8.   BERNYANYI
9.   PANTOMIM
10. MENARI
11. DINAMIKA KELOMPOK
12. BERDO’A
13. MEMELIHARA TANAMAN
14. MEMELIHARA TERNAK
15. MEMBACA PUISI/DEKLAMASI
16. BERPIDATO
17. DISKUSI
18. WAWANCARA
19. DEBAT
20. BERCERITA

III. TINGKAH LAKU
1.    SKALA SIKAP
2.    CATATAN ANEKDOT
3.    PENILAIAN DIRI
4.    SOSIOGRAM
5.    KUESIONER
6.    BUKU HARIAN/DIARY
7.    UANGKAPAN PERASAAN
8.    PENGAMATAN PERILAKU

“Kapal Batu”

Semua ini terjadi saat adanya kejadian pada beberapa orang pemuda, yaitu yanto, andri, santo, lkhsan dan seorang pembantu mereka yang berlayar saat itu dengan mereka. Keempat pemuda ini merupakan pencinta barang-barang antik yang bersal dari laut.
            Suatu hari keempat pemuda ini berlayar ke daerah mentawai lebih tepatnya dikecamatan sipora untuk mencari barang anti dari laut seperti bunga, kerang, ikan hias,kulit penyu dan barang antik lainnya. Setelah perjalanan panjang yang mereka lewati selama semalaman mereka pun sampai didaerah mentawai kecamatan sipora desa sao. Pencarian barang antik laut tidak langsung mereka lakukan. Sebelumnya mereka meminta izin kepada masyarakat sao, izin pun mereka dapatkan dari masyarakat setempat, tetapi dengan satu syarat yang diberikan oleh masyarakat tersebut yaitu jangan pernah melakukan hal-hal yang menyiksa makhluk hidup dilaut tersebut. Apalagi hewan laut yang masyarakat sebut dengan sebutan kaira atau penyu laut, itu bisa menyebabkan munculnya musibah besar bagi mereka yang melakukannya.
            Setelah berbincang-bincang dengan masyarakat setempat, mereka pun kembali kekapal yang siap untuk berlayar mencari barang antik tersebut, namun tidak dengan pembantu mereka tadi. Pembantu nya itu sedang pergi kehutan untuk mencari kayu bakar. Setelah itu ia melanjutkan perjalanan mereka dengan asyiknya bermain dan canda tawa, tanpa mereka sadari matahari turun dan tenggelam menunjukkan hari sudah semakin sore, dan ditengah keasyikan tersebut salah seorang melihat seekor penyu yang muncul dipermukaan air laut dekat kapal mereka. Yanto pun bergegas mengambil jaring yang telah disiapkan sebelum berangkat dan dibantu oleh lkhsan untuk menangkap penyu tersebut. Akhirnya perjalanan mereka tidak sia-sia dan tangkapan mereka membuahkan hasil. Andri dan santo mendekati temannya yang telah berhasil menangkap penyu itu dan berkata,”tidak kah kalian ingat apa yang disampaikan oleh masyarakat itu?” dan ikhsan mejawab,”itu tidak penting, lagian kan mereka tidak tau” kemudian santo berkata lagi,”tapi ikhsan, bukankah masyarakat itu telah berpesan pada kita bahwasanya kita tidak boleh menangkap penyu itu, apalgi menganiaya nya bisa-bisa kita dapat musibah.”
            Ikhsan berlagak seperti orang bodoh lalu menyuruh yanto untuk mengambil sebilah parang dan ia pun melepaskan kulit(tempurung) penyu tersebut kemudian ia melepaskannya kelaut. Mereka berdua tertawa terbahak-bahak melihat penyu berenang dengan penderitaan yang ia telah lakukan. Tapi sayang tawa itu berakhir dengan datangnya petir yang menyambar kapal mereka dan kapal itu berubah menjadi batu sementara mereka yang berempat hangus menjadi abu, hanya pembantu yang mereka tinggalkan dihutan saja yang selamat dari musibah itu.
            Akhirnya kapal yang menjadi batu itu diberi nama oleh masyarakat setempat kapak bungkuk”kapal batu” desa sao.