Published with Blogger-droid v1.7.4
Kamis, 08 September 2011
Sabtu, 06 Agustus 2011
SECURE FOLDER
Folder merupakan tempat penyimpanan file-file seseorang. Terkadang file tersebut ada yang bisa dilihat umum tetapi ada yang bersifat pribadi.
Tentunya yang bersifat pribadi kita tidak ingin diketahui oleh orang lain, agar aman folder tersebut hendaknya dikunci. Pada Windows XP biasanya member menggunakan folder costume, namun pada window vista dan windows seven aplikasi tersebut tidak dapat digunakan. Nah, berikut ini adalah softwer yang bisa digunakan pada windows seven. Softwernya bernama Secure Folder.
Untuk mendapatkan aplikasi tersebut silahkan klik DISINI
Tentunya yang bersifat pribadi kita tidak ingin diketahui oleh orang lain, agar aman folder tersebut hendaknya dikunci. Pada Windows XP biasanya member menggunakan folder costume, namun pada window vista dan windows seven aplikasi tersebut tidak dapat digunakan. Nah, berikut ini adalah softwer yang bisa digunakan pada windows seven. Softwernya bernama Secure Folder.
Untuk mendapatkan aplikasi tersebut silahkan klik DISINI
Label:
Softwer
Jumat, 29 Juli 2011
Avira Anti Virus
Untuk menggunakannya silahkan dowload DISINI
Label:
AntiVirus
Jumat, 22 Juli 2011
Senin, 18 Juli 2011
SIKLUS BELAJAR
Ada 5 siklus dalam belajar  yang harus dilalui diantaranya :
Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mengamati, demonstrasi, observasi fenomena sekitar, membaca buku sumber untuk menemukan konsep-konsep pembelajaran yang akan mereka aplikasikan dalam aktifitas kehidupan tanpa pengajaran langsung dari guru. Kegiatan bisa dirancang dalam kelompok2 kecil dan hendaklah menuntut kerjasama.
II. Tahap Eksplanasi
Tahap ini menuntut guru untuk mendorong siswa agar dapat mengungkapkan dan menjelaskan konsep-konsep yang sudah mereka temukan mungkin dengan meminta bukti dan mengklarifikasi dari penjelasan mereka.
III. Tahap Elaborasi
Disini siswa diminta menerapkan konsep dan keterampilan yang mereka dalam situasi baru dan mengaplikasikannya melalui kegiatan pratikum atau problem solving. Kemudian siswa diharapkan tidak hanya mendengar keterangan dari guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali pemahaman mereka terhadap konsep2 yang sudah dipelajari.
IV. Tahap Konfirmasi
Pada kegiatan ini guru menguji pemahaman siswa terhadap konsep2 yang telah mereka dapatkan. Seaandainya ada kerancuan atau keraguan dari siswa diharapkan guru dapat memeperjelas dan meluruskan pemahaman terhadap konsep tersebut.
V. Tahap Evaluasi
Guru menguji efektifitas fase-fase sebelumnya dan mengevaluasi pengetahuan, pemahaman, konsep atau kompetensi belajar siswa melalui kegiatan2 dan problem solving dalam kontek baru dan menuntut siswa untuk melakukan investigasi.
Mudahan semua ini bermanfaat bagi teman2!!! Rsa
- Tahap Eksplorasi
 - Tahap Eksplanasi
 - Tahap Ekspansi dan Elaborasi
 - Tahap Konfirmasi
 - Tahap Evaluasi
 
Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mengamati, demonstrasi, observasi fenomena sekitar, membaca buku sumber untuk menemukan konsep-konsep pembelajaran yang akan mereka aplikasikan dalam aktifitas kehidupan tanpa pengajaran langsung dari guru. Kegiatan bisa dirancang dalam kelompok2 kecil dan hendaklah menuntut kerjasama.
II. Tahap Eksplanasi
Tahap ini menuntut guru untuk mendorong siswa agar dapat mengungkapkan dan menjelaskan konsep-konsep yang sudah mereka temukan mungkin dengan meminta bukti dan mengklarifikasi dari penjelasan mereka.
III. Tahap Elaborasi
Disini siswa diminta menerapkan konsep dan keterampilan yang mereka dalam situasi baru dan mengaplikasikannya melalui kegiatan pratikum atau problem solving. Kemudian siswa diharapkan tidak hanya mendengar keterangan dari guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali pemahaman mereka terhadap konsep2 yang sudah dipelajari.
IV. Tahap Konfirmasi
Pada kegiatan ini guru menguji pemahaman siswa terhadap konsep2 yang telah mereka dapatkan. Seaandainya ada kerancuan atau keraguan dari siswa diharapkan guru dapat memeperjelas dan meluruskan pemahaman terhadap konsep tersebut.
V. Tahap Evaluasi
Guru menguji efektifitas fase-fase sebelumnya dan mengevaluasi pengetahuan, pemahaman, konsep atau kompetensi belajar siswa melalui kegiatan2 dan problem solving dalam kontek baru dan menuntut siswa untuk melakukan investigasi.
Mudahan semua ini bermanfaat bagi teman2!!! Rsa
Label:
Belajar Mengajar
Rabu, 13 April 2011
Kamis, 31 Maret 2011
Sutan Syahrir
Dr. Syahrir (lahir di Kudus, 24 Februari 1945) adalah seorang ekonom Indonesia. Syahrir dikenal sebagai salah seorang mahasiswa yang dijebloskan ke penjara sewaktu peristiwa Malari di Jakarta tahun 1974. Pada saat ini dia adalah salah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang membawahi bidang ekonomi, yang telah resmi dilantik pada tanggal 11 April 2007. 
Sebagai Ekonom
Sebagai Politisi
Diplomasi Syahrir
Syahrir lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Februari 1945. Ia menikah dengan Kartini Panjaitan, seorang doktor di bidang antropologi yang kini menjabat ketua Asosiasi Antropologi Indonesia. Dari pernikahan itu, pasangan Syahrir-Kartini memperoleh seorang putra, Pandu, serta seorang putri, Gita.
Syahrir lahir sebagai anak satu-satunya dari pasangan Ma’amoen Al Rasyid dan Roesma Malik. Ayahnya adalah pejabat pemerintah di masa pemerintahan koloni Belanda, sementara ibunya adalah pegawai Inspektorat Pendidikan Wanita di Departemen Pendidikan. Meskipun berasal dari Sumatera Barat, keluarga Syahrir lebih banyak tinggal di Pulau Jawa; Kudus, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, dan terutama Jakarta yang kini merupakan ibukota Indonesia
Syahrir dikenal sebagai ekonom dan politisi. Ketika masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1974, Syahrir menjadi seorang aktivis. Latar belakang itulah yang membawanya ke dunia politik. Pada tahun 2002, Syahrir mendirikan Partai Perhimpunan Indonesia Baru sebagai upaya menawarkan solusi bagi bangsa yang tengah dilanda masalah.
Sebagai Mahasiswa 
Syahrir menerima pendidikan dasarnya di sebuah sekolah negeri di Jakarta meski sempat mengenyam pendidikan di Dalton Elementary School, Amsterdam. Ia melanjutkan ke sekolah menengah Canisius College, Jakarta. Di sekolah itulah Syahrir menemukan kecintaannya akan pelajaran ekonomi. Setelah lulus dari Canisius College, ia diterima di universitas negeri terkemuka, Universitas Indonesia, tempat ia belajar ilmu ekonomi.
Selama periode ini, Syahrir aktif di kegiatan kemahasiswaan yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA). Aktivitasnya di IMADA membuatnya terpilih sebagai Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) Jakarta. Selain itu, aktivitasnya di badan kemahasiswaan kampus membuatnya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Senat Mahasiswa, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Dilihat dari sejarahnya, badan kemahasiswaan Universitas Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam pergerakan politik Indonesia. Pada tahun 1974, para mahasiswa memprotes kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan peran investasi asing di Indonesia. Demonstrasi kemudian bergejolak menjadi kerusuhan—peristiwa itu dikenal sebagai Malari. Syahrir yang pada saat itu telah lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia dan hendak bersiap-siap berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan S2 atas beasiswa di Kennedy School of Government, Universitas Harvard, ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman penjara 6,5 tahun atas tuduhan subversi dalam keterlibatannya pada peristiwa tersebut. Meski demikian, Syahrir hanya menghabiskan waktu di penjara selama hampir 4 tahun sebagai tahanan politik.
Untung saja setelah keluar dari penjara, Ford Foundation yang menjadi sponsor beasiswanya, masih memberikan kesempatan kepada Syahrir untuk mengenyam pendidikan S2-nya. Ia lulus pada tahun 1983 dari Universitas Harvard dengan gelar doktor di bidang Ekonomi Politik & Pemerintahan. Di Harvard pulalah ia sempat menjalin pertemanan dengan Ninoy Aquino dan Kim Dae Jung.
Sebagai Ekonom
Setelah meraih gelar doktor, Syahrir membagi ilmunya dengan menjadi dosen di fakultas lamanya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia kemudian mendirikan lembaga yang bernama Insititute for Economic and Financial Research (Ecfin) bersama rekan-rekan ekonomnya. Salah satunya adalah Dr. Mari Elka Pangestu yang kini merupakan Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Syahrir juga mendirikan lembaga lain, yaitu Yayasan Padi & Kapas, yang kegiatan utamanya adalah penelitian, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.
Selama masa ini, Syahrir aktif sebagai konsultan dan penasihat untuk bank-bank dan perusahaan-perusahaan publik. Banyaknya seminar ekonomi yang dihadirinya sebagai pembicara, serta lebih dari selusin buku yang diterbitkannya, memantapkan namanya sebagai kritikus dan analis ekonomi yang cukup dipandang di negeri ini. Sejak tahun 1994, ia menjadi narasumber di Dewan Sosial & Politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Sebagai Politisi
Hari-hari Syahrir di masa lalu sebagai aktivis masih mengikutinya hingga kini. Ketika krisis moneter yang mengguncang Indonesia pada tahun 1997 berkelanjutan menjadi krisis ekonomi dan politik, Syahrir terdorong untuk menawarkan solusi untuk negeri ini. Pada tahun 2001, di masa Reformasi, Syahrir mendirikan Perhimpunan Indonesia Baru. Aktivitas utama perhimpunan itu adalah menyelenggarakan cabinet watch yang mengawasi keputusan-keputusan pemerintah atas kebijakan-kebijakan tertentu, dan mengumumkan hasil pengawasan itu ke masyarakat.
Tidak puas dengan proses Reformasi setelah jatuhnya Soeharto, Syahrir dan rekan-rekannya yang memiliki ide yang sama di Perhimpunan Indonesia Baru mengumumkan berdirinya Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Partai ini mencoba menawarkan solusi alternatif pada era Reformasi melalui partisipasi di pemilihan umum 2004. Syahrir sendiri berkesempatan mencalonkan diri di pemilihan presiden tahun itu, namun tidak memperoleh jumlah suara yang cukup untuk maju ke tahap berikutnya. Meski demikian, mengetahui bahwa keahlian ekonomi Syahrir dapat bermanfaat bagi pemerintah yang baru, Presiden Republik Indonesia pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, Susilo Bambang Yudhoyono, menunjuk Syahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden. Tugas Syahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden termasuk menjadi duta khusus Presiden RI ke negara-negara lain, menjalankan misi kepresidenan.
Diplomasi Syahrir
Setelah kejadian penculikan Syahrir hanya bertugas sebagai Menteri Luar Negeri, tugas sebagai Perdana Menteri diambil alih Presiden Soekarno. Namun pada tanggal 2 Oktober 1946, Presiden menunjuk kembali Syahrir sebagai Perdana Menteri agar dapat melanjutkan Perundingan Linggarjati yang akhirnya ditandatangani pada 15 November 1946.
Tanpa Syahrir, Soekarno bisa terbakar dalam lautan api yang telah ia nyalakan. Sebaliknya, sulit dibantah bahwa tanpa Bung Karno, Syahrir tidak berdaya apa-apa.
Syahrir mengakui Soekarno-lah pemimpin republik yang diakui rakyat. Soekarno-lah pemersatu bangsa Indonesia. Karena agitasinya yang menggelora, rakyat di bekas teritori Hindia Belanda mendukung revolusi. Kendati demikian, kekuatan raksasa yang sudah dihidupkan Soekarno harus dibendung untuk kemudian diarahkan secara benar, agar energi itu tak meluap dan justru merusak.
Sebagaimana argumen Bung Hatta bahwa revolusi mesti dikendalikan; tak mungkin revolusi berjalan terlalu lama, revolusi yang mengguncang ‘sendi’ dan ‘pasak’ masyarakat jika tak dikendalikan maka akan meruntuhkan seluruh ‘bangunan’.
Agar Republik Indonesia tak runtuh dan perjuangan rakyat tak menampilkan wajah bengis, Syahrir menjalankan siasatnya. Di pemerintahan, sebagai ketua Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP), ia menjadi arsitek perubahan Kabinet Presidensil menjadi Kabinet Parlementer yang bertanggung jawab kepada KNIP sebagai lembaga yang punya fungsi legislatif. RI pun menganut sistem multipartai. Tatanan pemerintahan tersebut sesuai dengan arus politik pasca-Perang Dunia II, yakni kemenangan demokrasi atas fasisme. Kepada massa rakyat, Syahrir selalu menyerukan nilai-nilai kemanusiaan dan anti-kekerasan.
Dengan siasat-siasat tadi, Syahrir menunjukkan kepada dunia internasional bahwa revolusi Republik Indonesia adalah perjuangan suatu bangsa yang beradab dan demokratis di tengah suasana kebangkitan bangsa-bangsa melepaskan diri dari cengkeraman kolonialisme pasca-Perang Dunia II. Pihak Belanda kerap melakukan propaganda bahwa orang-orang di Indonesia merupakan gerombolan yang brutal, suka membunuh, merampok, menculik, dll. Karena itu sah bagi Belanda, melalui NICA, menegakkan tertib sosial sebagaimana kondisi Hindia Belanda sebelum Perang Dunia II. Mematahkan propaganda itu, Syahrir menginisiasi penyelenggaraan pameran kesenian yang kemudian diliput dan dipublikasikan oleh para wartawan luar negeri.
Ada satu cerita perihal sikap konsekuen pribadi Syahrir yang anti-kekerasan. Di pengujung Desember 1946, Perdana Menteri Syahrir dicegat dan ditodong pistol oleh serdadu NICA. Saat serdadu itu menarik pelatuk, pistolnya macet. Karena geram, dipukullah Syahrir dengan gagang pistol. Berita itu kemudian tersebar lewat Radio Republik Indonesia. Mendengar itu, Syahrir dengan mata sembab membiru memberi peringatan keras agar siaran itu dihentikan, sebab bisa berdampak fatal dibunuhnya orang-orang Belanda di kamp-kamp tawanan oleh para pejuang republik, ketika tahu pemimpinnya dipukuli.
Meski jatuh-bangun akibat berbagai tentangan di kalangan bangsa sendiri, Kabinet Sjahrir I, Kabinet Sjahrir II sampai dengan Kabinet Sjahrir III (1945 hingga 1947) konsisten memperjuangkan kedaulatan RI lewat jalur diplomasi. Syahrir tak ingin konyol menghadapi tentara sekutu yang dari segi persenjataan jelas jauh lebih canggih. Diplomasinya kemudian berbuah kemenangan sementara. Inggris sebagai komando tentara sekutu untuk wilayah Asia Tenggara mendesak Belanda untuk duduk berunding dengan pemerintah republik. Secara politik, hal ini berarti secara de facto sekutu mengakui eksistensi pemerintah RI.
Jalan berliku diplomasi diperkeruh dengan gempuran aksi militer Belanda pada 21 Juli 1947. Aksi Belanda tersebut justru mengantarkan Indonesia ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setelah tidak lagi menjabat Perdana Menteri (Kabinet Sjahrir III), Syahrir diutus menjadi perwakilan Indonesia di PBB. Dengan bantuan Biju Patnaik, Syahrir bersama Agus Salim berangkat ke Lake Success, New York melalui New Delhi dan Kairo untuk menggalang dukungan India dan Mesir.
Pada 14 Agustus 1947 Syahrir berpidato di muka sidang Dewan Keamanan PBB. Berhadapan dengan para wakil bangsa-bangsa sedunia, Syahrir mengurai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berabad-abad berperadaban aksara lantas dieksploitasi oleh kaum kolonial. Kemudian, secara piawai Syahrir mematahkan satu per satu argumen yang sudah disampaikan wakil Belanda, Eelco van Kleffens. Dengan itu, Indonesia berhasil merebut kedudukan sebagai sebuah bangsa yang memperjuangan kedaulatannya di gelanggang internasional. PBB pun turut campur, sehingga Belanda gagal mempertahankan upayanya untuk menjadikan pertikaian Indonesia-Belanda sebagai persoalan yang semata-mata urusan dalam negerinya.
Van Kleffens dianggap gagal membawa kepentingan Belanda dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Berbagai kalangan Belanda menilai kegagalan itu sebagai kekalahan seorang diplomat ulung yang berpengalaman di gelanggang internasional dengan seorang diplomat muda dari negeri yang baru saja lahir. Van Kleffens pun ditarik dari posisi sebagai wakil Belanda di PBB menjadi duta besar Belanda di Turki.
Syahrir populer di kalangan para wartawan yang meliput sidang Dewan Keamanan PBB, terutama wartawan-wartawan yang berada di Indonesia semasa revolusi. Beberapa surat kabar menamakan Syahrir sebagai The Smiling Diplomat.
Syahrir mewakili Indonesia di PBB selama 1 bulan, dalam 2 kali sidang. Pimpinan delegasi Indonesia selanjutnya diwakili oleh Lambertus Nicodemus Palar (L.N.) Palar sampai tahun 1950.
Label:
Pengetahuan
Senin, 28 Maret 2011
"SURAT UNTUK PAK SBY" (Pak SBY, Tolonglah Kami...!!!!)
Pak SBY, kami warga di pesisir Sumbar, mati saja yang belum. Kalaulah  Bapak berkantor di Padang, takkan terpicingkan mata oleh bapak, meski  malam telah larut. Pak Gubernur kami, sekarang sudah kurus. Kemarin  bersama Waka Polda, Wagub, Walikota Padang, mengimbau rakyat untuk tidak  resah. Pejabat kami kurang tidur sekarang, Pak. Bagaimana bisa tidur,  di mana-mana rakyat ketakutan akan isu gempa besar. Sudahkah Bapak tahu  akan hal itu? Pak SBY yang terhormat... Maksud hati hendak membangun  jalan evakuasi, membangun shelter, mendinding laut, tapi kami tak punya  uang. Pemerintah pusat tak peduli. Kami tahu tak peduli, karena kata  Bappenas, tak ada dana pusat untuk membuat shelter di Sumbar. Akan Bapak  biarkan saja kami mati disapu tsunami, jika monster itu datang?   Sekarang Pak, tiap sebentar isu meruyak, lewat SMS, dari mulut ke mulut,  resume rapat interen pejabat pemerintah disebar PNS tak  bertanggungjawab. Kalau SMS terorisme, secepat kilat Densus 88 bergerak.  Dijemput malamnya orang. Tapi tiba di SMS teror gempa, kenapa tak bisa,  Pak? Kami seperti terhukum mati menunggu eksekusi. Ulama kami sudah  bertunas mulutnya memberi nasihat, tapi kami takut juga. Jiwa yang resah  adalah penyakit, sedang hati yang riang adalah obat.  Yang terjadi hati  kami diperparah oleh pakar. Tim Sembilan yang Bapak bentuk datang ke  Padang, hanya untuk bilang: “Itu gempa di Mentawai baru buntutnya, yang  akan kita tunggu bapaknya, ini bukan mempertakut, tapi harus  disampaikan,” katanya.  Tim ini, melibas urusan BMKG. Padahal negara  memercayakan kepada BMKG, namun Tim Sembilan lebih jago dan merasa  berkompeten. Maka takutlah seisi kota, takutlah seisi kampung, dari  ujung ke ujung. Setelah itu tim hebat tersebut pergi ke Jakarta, ke  pangkuan istri dan anak-anaknya. Ketika gempa datang, yang sibuk justru  BMKG. Pak SBY yang tercinta... Waktu pemilu 80 persen suara rakyat  Sumbar untuk Bapak, maka sewajarlah kini, ketika kami memerlukan  bantuan, Bapak bantu kami. Suratkabar Singgalang menawarkan, agar laut  Sumbar didinding. Biayanya takkan sampai Rp20 triliun. Sekali angguk  saja oleh Bapak, beres semua. Ini lebih penting dibanding Jembatan Selat  Sunda.  Dinding laut itu ada di Jepang, di Korea dan di sejumlah negara  lainnya. Bentuknya seperti Tembok Cina. Bisa untuk jalan di atasnya.  Kira-kira tingginya 10 sampai 15 meter. Panjangnya, orang PU yang bisa  mengukurnya Pak. Sekalian bisa untuk lokasi rekreasi, bahkan jalan tol  bisa dibuat di atasnya Pak. Bukankah Bapak akan membuat jalur lintas  barat Sumatra? Dinding laut itu saja jadikan jalan. Sekali merengkuh  dayung, dua tiga pulau terlampau.  Bisa Bapak bayangkan musibah tsunami  Aceh, untuk rehab rekon (RR)nya saja habis uang minimal Rp75 triliun.  Kerugian yang terjadi, empat kali lipatnya, barangkali. Akibat amuk alam  ini, tidak kurang dari 132 ribu orang Aceh meninggal dan 37 ribu orang  dinyatakan hilang.  Apalah artinya yang Rp20 triliun untuk mendinding  laut Pak. Atau habis dulu orang Minang oleh tsunami, baru kemudian  dibentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Sumbar.  Okelah, tak  ada uang untuk dinding laut, untuk shelter juga boleh. Padang memerlukan  setidaknya 100 shelter. Sebanyak itu pula di wilayah lain di Sumbar.  Tiap shelter Rp30 miliar. Kata Bappenas, tak ada dana untuk itu.  Disuruhnya pemerintah daerah “kreatif”. Itu sama dengan membunuh  namanya. Bagaimana perencanaan pembangunan, bisa melupakan mitigasi?  Lupa akan nasib rakyat, kecewa berat kami dengan Bappenas. Hentikanlah  agak sejenak membangun jalan tol di Pulau Jawa itu, alihkan uangnya  untuk Sumbar. Apakah untuk membangun shelter, escape building, dan jalan  evakuasi atau dinding laut. Pak SBY, jalan evakuasi saja di Padang  sudah tujuh tahun tak selesai. Uang untuk membebaskan tanah tak kunjung  cukup. Kasihlah kami uang untuk pembebasan jalan itu saja dulu, sudah  besar hati kami, Pak. Ini kan tidak, selalu saja jawabannya klise,  “pusat tak ada uang untuk pembebasan tanah”.  Kalau untuk proyek biasa,  bisa diterima, tapi untuk proyek kemanusiaan, apa tidak bisa pusat turun  tangan? Kadang kami di Sumbar merasa jauh dan sepi sendiri. Kenapa  pemerintah pusat tak peduli lagi pada kami. Sedih hati kami di sini.   Mohon temani kami dalam masa-masa sulit ini Pak. Kami sedang gamang.  Hanya kepada Tuhan kami bisa mengadu, berdoa, berserah diri. Kalau Bapak  mau membantu, kami tawarkan tujuh hal untuk meminimalkan dampak tsunami  di Sumbar. Ketujuhnya dinding laut, relokasi penuh warga pesisir  Sumbar, relokasi zone merah saja, buat shelter, buat ecape building,  jalur evakuasi, tanam trembesi dan bakau di pantai atau reklamasi.  Sampai hari ini, hanya satu yang sudah ada yaitu satu unit shelter yaitu  SMA 1 Padang. Itupun bantuan Yayasan Budhi Suci, bukan uang pemerintah.  Pemerintah daerah takkan bisa berbuat apa-apa, kalau pusat tak  membantu. Penyakitnya Pak, kementerian dan Bappenas, kalau tak dilobi,  tak dihiraukannya nasib rakyat. Apa perlu lagi lobi-lobi semacam itu,  sementara kami sedang gundah gulana? Jika Bapak memerlukan sepucuk surat  yang ditandatangani seluruh rakyat, kami siap membuatnya.  Kami tak  takut mati Pak, sebab ajal sudah tersurat di Arasy. Mati hari ini, pasti  mati. Tapi, bukankah kita perlu berikhtiar? Apalagi rakyat Sumbar  adalah bagian integral dari Indonesia.  Pak SBY yang terhormat... Jujur  saja, bangsa yang besar ini, berhutang sejarah pada kami orang Minang.  Kami tak minta dibayar, tapi berbuat baiklah pada saat yang tepat.  Saatnya sekarang. Kalau pada 2011 hanya rapat ke rapat saja, janji ke  janji saja, maka kami akan menjadi rakyat yang patah arang.  Pak SBY...  Maafkan saya yang sudah lancang menulis seperti ini. Apa boleh buat  ditangkap intel pun sudah risiko saya. Tak ada pilihan lain, Bapak harus  turun tangan.  Ah, jika saja Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Yamin, Agus  Salim, masih hidup, mungkin nasib kami takkan semalang sekarang. Hari  ini pasti dipanggilnya Bapak ke rumahnya.  “Tolong kampuang kami ya, Pak  Presiden,” kata Hatta, suara beliau antara terdengar dan tidak. “Tolong  itu Sumbar, lumbungnya demokrasi,” kata Sjahrir. “Demi rakyat jelata  yang menderita setiap hari, bantu Ranah Minang,” kata Datuk Tan Malaka.  “Minangkabau adalah libero dalam pembentukan Negara Kesatuan RI, bantu  sekarang, rakyatnya sedang nestapa,” kata Pak Yamin. “Belum bersekolah  orang di tempat lain, orang Minang sudah studi ke Belanda, buat sekolah  jadikan shelter,” kata Agus Salim. Tapi tidak. Beliau telah tiada. Kami  sepi sendiri Pak Presiden SBY.  Wassalam. (*)
Singgalang, 27 Nov 2010
Singgalang, 27 Nov 2010
Label:
Tulisan Cerpen dan Dongeng
TAN MALAKA
 Bergelap – gelaplah dalam terang, Berterang – teranglah dalam gelap!
Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini telah banyak  melahirkan pemikiran-pemikiran yang orisinil, berbobot dan brilian  hingga berperan besar dalam sejarah perjaungan kemerdekaan Indonesia.  Dengan perjuangan yang gigih maka ia mendapat julukan tokoh revolusioner  yang legendaris. Pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam  gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk  miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis.Pemuda  cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai  pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda.Tan Malaka –lengkapnya Ibrahim Datuk Tan Malaka—menurut keturunannya ia termasuk suku bangsa Minangkabau. Pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang (Pondom Godang) –Sumatra Barat—Tan Malaka dilahirkan. Ia termasuk salah seorang tokoh bangsa yang sangat luar biasa, bahkan dapat dikatakan sejajar dengan tokoh-tokoh nasional yang membawa bangsa Indonesia sampai saat kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Moh.Yamin dan lain-lain.
Selain itu juga merencanakan suatu  pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI  (Syarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus  kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan  aksi komunis,  keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun  pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus- kursus semacam itu  sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.
Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai  niat untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak anggota SI  untuk penciptaan kader-kader baru. Juga dengan alasan pertama: memberi  banyak jalan (kepada para murid) untuk mendapatkan mata pencaharian di  dunia kapitalis (berhitung, menulis, membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda,  Melayu, Jawa dan lain-lain); kedua,
memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran (hobby) mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum kromo (lemah/miskin). Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah, dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.
memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran (hobby) mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum kromo (lemah/miskin). Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah, dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.
Perjuangan Tan Malaka tidaklah hanya  sebatas pada usaha mencerdaskan rakyat Indonesia pada saat itu, tapi  juga pada gerakan-gerakan dalam melawan ketidakadilan seperti yang  dilakukan para buruh terhadap pemerintahan Hindia Belanda lewat VSTP dan  aksi-aksi pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat  propaganda yang ditujukan kepada rakyat agar rakyat dapat melihat adanya  ketidakadilan yang diterima oleh kaum buruh.
Seperti dikatakan Tan Malaka pada  apidatonya di depan para buruh “Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan  suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami  kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk  berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner”.  Pergulatan Tan  Malaka dengan partai komunis di dunia sangatlah jelas. Ia tidak hanya  mempunyai hak untuk memberi usul-usul dan dan mengadakan kritik tetapi  juga hak untuk mengucapkan vetonya atas aksi-aksi yang dilakukan partai  komunis di daerah kerjanya. Tan Malaka juga harus mengadakan pengawasan  supaya anggaran dasar, program dan taktik dari Komintern (Komunis  Internasional) dan Profintern seperti yang telah ditentukan di  kongres-kongres Moskow diikuti oleh kaum komunis dunia.
Dengan demikian tanggung-jawabnya  sebagai wakil Komintern lebih berat dari keanggotaannya di PKI. Sebagai  seorang pemimpin yang masih sangat muda ia meletakkan tanggung jawab  yang saangat berat pada pundaknya. Tan Malaka dan sebagian  kawan-kawannyamemisahkan diri dan kemudian memutuskan hubungan dengan  PKI, Sardjono-Alimin-Musso. Pemberontakan 1926 yang direkayasa dari  Keputusan Prambanan yang berakibat bunuh diri bagi perjuangan nasional  rakyat Indonesia melawan penjajah waktu itu.
Pemberontakan 1926 hanya merupakan  gejolak kerusuhan dan keributan kecil di beberapa daerah di Indonesia.  Maka dengan mudah dalam waktu singkat pihak penjajah Belanda dapat  mengakhirinya. Akibatnya ribuan pejuang politik ditangkap dan ditahan.  Ada yang disiksa, ada yang dibunuh dan banyak yang dibuang ke Boven  Digul Irian Jaya. Peristiwa ini dijadikan  dalih oleh Belanda untuk  menangkap, menahan dan membuang setiap orang yang melawan mereka,  sekalipun bukan PKI. Maka perjaungan nasional mendapat pukulan yang  sangat berat dan mengalami kemunduran besar serta lumpuh selama  bertahun-tahun.
Tan Malaka yang berada di luar  negeri pada waktu itu,berkumpul dengan beberapa temannya di Bangkok. Di  ibukota Thailand itu, bersama Soebakat dan Djamaludddin Tamin, Juni 1927  Tan Malaka memproklamasikan berdirinya Partai Republik Indonesia  (PARI). Dua tahun sebelumnya Tan Malaka telah menulis “Menuju Republik  Indonesia”. Itu ditunjukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia  dan di negeri Belanda.
Terbitnya buku itu pertama kali di  Kowloon, Cina, April 1925. Prof. Moh. Yamin sejarawan dan pakar hukum  kenamaan kita, dalam karya tulisnya “Tan Malaka Bapak Republik  Indonesia” memberi komentar: “Tak  ubahnya daripada Jefferson Washington  merancangkan Republik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai  atau Rizal Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina  pecah….”
Ciri khas gagasan Tan Malaka adalah:  (1) Dibentuk dengan cara berpikir ilmiah berdasarkan ilmu bukti, (2)  Bersifat Indonesia sentris, (3) Futuristik dan (4) Mandiri, konsekwen  serta konsisten. Tan Malaka menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam  sekitar 27 buku, brosur dan ratusan artikel di berbagai surat kabar  terbitan Hindia Belanda. Karya besarnya “MADILOG” mengajak dan  memperkenalkan kepada bangsa Indonesia cara berpikir ilmiah bukan  berpikir secara kaji atau hafalan, bukan secara “Text book thinking”,  atau bukan dogmatis dan bukan doktriner.
Madilog merupakan istilah baru dalam  cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan  dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan  Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan  fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme  yang pokok  dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan.  Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif  sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.
Bagi Madilog (Materialisme,  Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum  dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai  landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan  secara rasional belum dapat  enjelaskannya dan belum dapat menjawab apa,  mengapa dan bagaimana. Semua karya Tan Malaka danpermasalahannya  dimulai dengan Indonesia. Konkritnya rakyat Indonesia, situasi dan  kondisi nusantara serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan  bagaimana mengarahkan pemecahan masalahnya.
Cara tradisi nyata bangsa Indonesia  dengan latar belakang  sejarahnya bukanlah cara berpikir yang “text book  thinking” dan untuk mencapai Republik Indonesia sudah dicetuskan sejak  tahun 1925 lewat “Naar de Republiek Indonesia”.
Jika kita membaca karya-karya Tan  Malaka yang meliputi semua bidang kemasyarakatan, kenegaraan,  politik,ekonomi, sosial, kebudayaan sampai  kemiliteran(“Gerpolek”-Gerilya-Politik dan Ekonomi, 1948), maka akan  kita temukan benang putih keilmiahan dan keIndonesiaan serta benang  merah kemandirian, sikap konsekwen dan konsisten yang direnda jelas  dalam gagasan-gagasan serta perjuangan implementasinya.Peristiwa 3 Juli  1946 yang didahului dengan penangkapan dan penahanan Tan Malaka bersama  pimpinan Persatuan Perjuangan, di dalam penjara tanpa pernah diadili  selama dua setengah tahun.
Setelah meletus pemberontakan  FDR/PKI di Madiun, September 1948 dengan pimpinan Musso dan Amir  Syarifuddin, Tan Malaka dikeluarkan begitu saja dari penjara akibat  peristiwa itu. Di luar, setelah mengevaluasi situasi yang amat parah  bagi republik Indonesia akibat Perjanjian Linggarjati 1947 dan Renville  1948, yang merupakan buah dari hasil diplomasi Syahrir dan Perdana  Menteri AmirSyarifuddin, Tan Malaka merintis pembentukan Partai MURBA, 7  November 1948 di Yogyakarta.
Label:
Pengetahuan
Merubah File Photoshop Menjadi JPG
Mungkin anda bingung setelah mengedit foto2 anda melalui photosop ternyata tidak bisa dibuka,knp demikian? Nah,File-file yang terbentuk dari hasil desain baik  dari Photoshop, Corel, Ilustrator atau program Desain grafik lainnya  adalah mempunyai format masing-masing. Sebagai contoh File desain dari  photoshop berbentuk PSD. Jadi kalau nama filenya gambar, maka akan menjadi gambar.psd, begitu juga untuk program grafis lainnya.
Jadi, kalau semakin banyak program desain grafis, maka sebanyak itu juga jenis format datanya. Sedangkan dia hanya bisa dibuka oleh program masing-masing. Untuk  itulah maka perlu dibentuk satu format yang bisa dibaca oleh banyak  aplikasi, bahkan oleh windows sekalipun. Artinya dari tampilan explorer  saja kita bisa menampilkan gambar tersebut. Format gambar yang paling  umum dan paling populer yaitu jenis JPG, karena mempunyai ukuran yang  standar dan tidak terlalu besar dibanding format lainnya.
Nah, jika anda sudah membuat desain di  Photoshop atau menambah variasi Photo anda, misalnya diberi bingkai dan  lain sebagainya, maka perlu di konvert menjadi jenis JPG, supaya bisa  dibuka oleh banyak aplikasi, atau untuk dicetak di studio foto misalnya. Langkahnya adalah sebagai berikut :
- Sebelumnya tentu disimpan seperti biasa untuk membentuk file data Photoshop
 - Kemudian Klik file save as
 - Kemudian ketik nama file yang di inginkan,
 - Kemudian pada bagian bawah pilih Type nya yaitu JPG, JPEG, lalu klik OK
 - Kemudian akan tampil gambar, dimana kita dipersilahkan untuk memilih qualitas dari gambar tersebut, geser-geser panah menggunakan mouse, sehingga qualitas berubah menjadi Low, Medium, High, Maximum.
 - Keudian klik OK.
 
Jadi, silahkan ditentukan sendiri kira-kira gambar tersebut ingin dibuat dengan qualitas bagaimana, terserah anda. Kalau bingung ya, pilih aja medium. Dan klik Ok
Maka akan terbentuk jenis File datanya JPG, dan  jenis file JPG ini tidak bisa diedit kembali dari photoshop, yang bisa  anda edit adalah file asli yang masih berbentuk JPG.
Label:
Pengetahuan
TIPS MENGATASI VIRUS YANG BANDEL SETELAH INSTALL ULANG
Terkadang laptop kita sering error setelah intal ulang, dan mungkin tahannya cuman sebentar habis itu masalah yang sama kembali lagi. Aatu mungkin berat dalam beroperasi padahal belum lama diinstall. Orang2 sering beranggapan dengan menginstall semua masalah yang ada pada PC/Laptop akan selesai, namun tidaklah seperti itu adanya.
Nah pada posting kali ini saya akan coba memberi teman2 solusi biar setelah diinstall laptop akan beroperasi dengan baik dalam waktu yang lama.
Cara mengatasinya cukup gampang kok, silahkan ikuti langkah-langkah ini :
Cara mengatasinya cukup gampang kok, silahkan ikuti langkah-langkah ini :
- Sediain flasdisk kosong Format isinya,,biar g ada virus
 - Sediain antivirus McAfee dan Update terbarunya,minta aja sama mbah google
 - Masukin antivirus MsAfee ke flasdisk
 - Simpan baik2 Flasdisk nya
 - Instal ulang Windows nya
 - Setelah masuk windows JANGAN BUKA APA2 DULU, windows memiliki sistem auto play,,sistem inilah yang dimanfaatkan virus untuk menyebar keseluruh bagian data,,dan merusak setiap sendiri windows yang akhirnya windows menjadi lumpuh tak berdayayang harus kita lakukan untuk pertama kali?
 - Matikan autoplay pada windows
 - Klik start/run/ ketik GPEDIT.MSC
 - Buka Computer configuration/ klik 2x administrative templates/ klik 2x system /klik 2x turn off autoplay
 - Centang enable/ pilih all drives/ OK
 - Lakukan hal yang sama dengan User Configuration
 - Setelah itu baru masukin flasdisk yang berisi antivirus McAfee tadi,dan instal,,dan yang paling penting instal juga update terbarunya
 - Intinya disini kita mempersilahkan Mcafee terlebih dahulu menguasai sistem komputer ssebelum virus mengambil tempat,,jika virus telah terlebih dahulu memasuki sistem windows akan sulit antivirus untuk memberantas virus-virus tersebut
 
Label:
Laptop/Komputer
JENIS-JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
I. LISAN
1.    TANYA JAWAB SINGKAT2. PELAFALAN
3. MEMBACA NYARING
4. MENDENGARKAN (LISTENING)
5. INSTRUKSI LISAN
6. KUIS
7. PERCAKAPAN (SPEAKING)
II. UNJUK KERJA
1. PERMAINAN (GAME)
2. PERMAINAN PERAN
3. DRAMA
4. DEMONSTRASI
5. OLAH RAGA
6. SENAM
7. PERMAINAN MUSIK
8. BERNYANYI
9. PANTOMIM
10. MENARI
11. DINAMIKA KELOMPOK
12. BERDO’A
13. MEMELIHARA TANAMAN
14. MEMELIHARA TERNAK
15. MEMBACA PUISI/DEKLAMASI
16. BERPIDATO
17. DISKUSI
18. WAWANCARA
19. DEBAT
20. BERCERITA
III. TINGKAH LAKU
1. SKALA SIKAP
2. CATATAN ANEKDOT
3. PENILAIAN DIRI
4. SOSIOGRAM
5. KUESIONER
6. BUKU HARIAN/DIARY
7. UANGKAPAN PERASAAN
8. PENGAMATAN PERILAKU
Label:
Belajar Mengajar
“Kapal Batu”
Semua ini terjadi saat adanya kejadian pada beberapa orang pemuda, yaitu yanto, andri, santo, lkhsan dan seorang pembantu mereka yang berlayar saat itu dengan mereka. Keempat pemuda ini merupakan pencinta barang-barang antik yang bersal dari laut.
            Suatu hari keempat pemuda ini berlayar ke daerah mentawai lebih tepatnya dikecamatan sipora untuk mencari barang anti dari laut seperti bunga, kerang, ikan hias,kulit penyu dan barang antik lainnya. Setelah perjalanan panjang yang mereka lewati selama semalaman mereka pun sampai didaerah mentawai kecamatan sipora desa sao. Pencarian barang antik laut tidak langsung mereka lakukan. Sebelumnya mereka meminta izin kepada masyarakat sao, izin pun mereka dapatkan dari masyarakat setempat, tetapi dengan satu syarat yang diberikan oleh masyarakat tersebut yaitu jangan pernah melakukan hal-hal yang menyiksa makhluk hidup dilaut tersebut. Apalagi hewan laut yang masyarakat sebut dengan sebutan kaira atau penyu laut, itu bisa menyebabkan munculnya musibah besar bagi mereka yang melakukannya.
            Setelah berbincang-bincang dengan masyarakat setempat, mereka pun kembali kekapal yang siap untuk berlayar mencari barang antik tersebut, namun tidak dengan pembantu mereka tadi. Pembantu nya itu sedang pergi kehutan untuk mencari kayu bakar. Setelah itu ia melanjutkan perjalanan mereka dengan asyiknya bermain dan canda tawa, tanpa mereka sadari matahari turun dan tenggelam menunjukkan hari sudah semakin sore, dan ditengah keasyikan tersebut salah seorang melihat seekor penyu yang muncul dipermukaan air laut dekat kapal mereka. Yanto pun bergegas mengambil jaring yang telah disiapkan sebelum berangkat dan dibantu oleh lkhsan untuk menangkap penyu tersebut. Akhirnya perjalanan mereka tidak sia-sia dan tangkapan mereka membuahkan hasil. Andri dan santo mendekati temannya yang telah berhasil menangkap penyu itu dan berkata,”tidak kah kalian ingat apa yang disampaikan oleh masyarakat itu?” dan ikhsan mejawab,”itu tidak penting, lagian kan mereka tidak tau” kemudian santo berkata lagi,”tapi ikhsan, bukankah masyarakat itu telah berpesan pada kita bahwasanya kita tidak boleh menangkap penyu itu, apalgi menganiaya nya bisa-bisa kita dapat musibah.”
            Ikhsan berlagak seperti orang bodoh lalu menyuruh yanto untuk mengambil sebilah parang dan ia pun melepaskan kulit(tempurung) penyu tersebut kemudian ia melepaskannya kelaut. Mereka berdua tertawa terbahak-bahak melihat penyu berenang dengan penderitaan yang ia telah lakukan. Tapi sayang tawa itu berakhir dengan datangnya petir yang menyambar kapal mereka dan kapal itu berubah menjadi batu sementara mereka yang berempat hangus menjadi abu, hanya pembantu yang mereka tinggalkan dihutan saja yang selamat dari musibah itu.
            Akhirnya kapal yang menjadi batu itu diberi nama oleh masyarakat setempat kapak bungkuk”kapal batu” desa sao.
Label:
Tulisan Cerpen dan Dongeng
Langganan:
Komentar (Atom)







